Kerajaan selatan terdiri dari Yehuda, Simeon, dan sebagian besar dari Benyamin (sering disebut hanya sebagai Yehuda).
Pada 722 SM, Asiria menyerbu Israel, dan kerajaan utara ditaklukkan.
Banyak orang yang tinggal di kerajaan utara diasingkan, terutama ke Asyur, Media, dan Aram-Naharaim.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa mereka akhirnya sepenuhnya berasimilasi dengan masyarakat ini.
Baca Juga : Momen Mengerikan ketika Balita Tewas Setelah Dihimpit Beban 81 Kg Sampai Otaknya Rusak, Caranya Sungguh Keji
Sementara itu, beberapa populasi asing (Cutha, Ava, Hamath, dan Sepharvaim) dibawa masuk untuk menetap di kerajaan utara, dan kelompok-kelompok itu akhirnya berasimilasi satu sama lain dan dengan orang Israel yang menetap di utara.
Pada 586 SM, raja Babel Nebukadnezar menyerang kerajaan selatan, dan mengasingkan sebagian besar penduduk itu ke Babel.
Meskipun banyak yang kehilangan identitas Israel mereka di Babel, banyak dari mereka mempertahankan hubungan mereka dengan warisan mereka, dan akhirnya kembali ke Israel dan membangun kembali Kuil di Yerusalem.
Pada saat itu kerajaan utara hilang. Orang Yahudi dewasa ini berasal dari orang-orang Yehuda (dengan demikian, Yudaisme).
Baca Juga : Masih Suka Makan Mi Instan Campur Nasi? Hentikanlah Sekarang Juga, Akibatnya Sangat Berbahaya
Apa yang Terjadi pada Suku yang Hilang
Tudor Parfitt dari University of London’s School of Oriental and African Studies telah mempelajari suku-suku yang hilang selama bertahun-tahun.
Menurut Parfitt, suku-suku yang hilang semuanya berasimilasi ke dalam kelompok-kelompok di sekitar mereka, dan akhirnya menghilang.
Pada awalnya, orang-orang Yehuda yang kembali ke tanah mereka mungkin bertanya-tanya tentang persatuan dengan suku-suku lain.
Baca Juga : Pria Ini Berhasil Perdayai 3 Wanita Sekaligus untuk Dinikahi, Ini Caranya Membagi Waktu Agar Tak Ketahuan
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR