Sehingga para ilmuwan tidak dapat memprediksi pigmentasi pada individu secara sempurna.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa keragaman genetik meningkat dalam kelompok seiring waktu, sementara perbedaan genetik antara kelompok menurun.
Ini adalah pola yang biasanya muncul dalam populasi setelah periode migrasi manusia, menurut para peneliti.
Dengan menghadirkan DNA dari masa lalu, temuan ini menawarkan wawasan baru bahwa Israel kuno memiliki masa lalu yang dinamis.
Hasil para peneliti juga menyelesaikan perdebatan lama tentang faktor penting yang mengubah lintasan budaya unik masyarakat Chalcolith, yakni migrasi.
Baca Juga : Ini Isi Surat Berisi Pandangan Albert Einstein tentang Tuhan, Agama, dan Yahudi yang Dilelang Rp22,7 Miliar
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR