Advertorial

Nukman Luthfie Meninggal dan Sempat Terkena Stroke: Ini Jenis, Gejala, dan Orang yang Mungkin Alami Stroke

Adrie Saputra
Mentari DP
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Sebelum meninggal, Indriyatno Banyumurti mengatakan bahwa Nukman Luthfie sempat terkena stroke dan mulai membaik.
Sebelum meninggal, Indriyatno Banyumurti mengatakan bahwa Nukman Luthfie sempat terkena stroke dan mulai membaik.

Intisari-Online.com – Kabar duka datang dari ranah digital Indonesia.

Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (12/1/2019) malam, Nukman Luthfie, salah satu sosok yang dikenal luas di dunia digital termasuk media sosial, meninggal dunia pada pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB.

Kepada kompas.com, Indriyatno Banyumurti, Koordinator Program di ICTWatch, organisasi yang fokus pada upaya literasi digital di Indonesia, memastikan kabar duka tersebut benar.

"Ketika (beliau) sedang liburan ke Yogyakarta, sempat kena serangan stroke," ujar Indriyatno.

Baca Juga : Mengkhawatirkan, Lautan di Bumi Tengah Memanas Lebih Cepat dari Perkiraan

Sebelumnya, lanjut Indriyatno, kondisi Nukman disebut mulai membaik dan bahkan ada rencana membawanya ke Jakarta pada Minggu (13/1/2019).

Soal rencana pemakaman, jenazah akan dibawa ke Kendal, Jawa Tengah, pada Minggu.

Seperti yang kita tahu, stroke menjadi penyakit paling mematikan nomor 3 di dunia, menurut data World Health Organization (WHO).

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke sangat terlambat mengetahui sakitnya dan inilah yang menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.

Salah satu faktor utama dalam kegagalan ini adalah karena pasien tidak mengenali tubuhnya sendiri dan cenderung panik saat gejala stroke menyerang.

Jenis stroke

Ada dua jenis stroke yang paling umum, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Di mana 80% adalah stroke adalah stroke iskemik.

Stroke jenis iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah dan memiliki gejala yang mudah luput dari perhatian.

Alasan paling umum terjadi stroke iskemik ketika ada gumpakan yang menghalangi aliran darah di bagian tertentu dari otak.

Akibatnya, jaringan di sekitar pembuluh akan membengkak dan mengalami tekanan yang biasanya ditandai dengan sakit kepala.

Baca Juga : Dahulukan Buah Sebelum Ngemil Agar Tak Bikin Gendut, Apa Lagi Tipsnya?

Gejala stroke

Tapi tidak hanya sakit kepala saja, ini beberapa gejala awal dari stroke iskemik:

1. Mati rasa tiba-tiba pada wajah atau kaki dan lengan di satu sisi tubuh.

2. Kebingungan atau ketidakmampuan untuk berbicara.

3. Masalah dengan bola mata (tidak bisa melihat dengan jelas di satu sisi).

4. Pusing yang tak tertahankan.

5. Kesulitan berjalan dan kehilangan koordinasi.

Itu adalah gejala awal dari stroke iskemik yang sebaiknya menjadi perhatian Anda. Gejala lanjutan kemudian akan muncul setelah gejala awal, di antaranya:

1. Sakit kepala hingga muntah disertai pandangan yang kabur.

2. Otot di bagian leher dan kepala belakang sangat tegang.

3. Mata terasa gelap meski tidak menutup.

4. Pandangan terpusat di satu titik untuk waktu yang lama tanpa alasan.

Baca Juga : Kita Semua Terlahir dengan 'Sayap', Namun Kehidupan Terkadang Memotongnya

Penderita stroke

Menurut laporanNCBC, orang-orang dengan kondisi berikut lebih mungkin mengalami stroke.

- Orang dengan tekanan darah tinggi: Tekanan darah dianggap tinggi jika 140/90 mmHg atau lebih.

- Usia dan Jenis Kelamin: Pria yang lebih tua lebih cenderung berisiko stroke daripada orang muda atau wanita.

- Merokok: Merokok dapat mempengaruhi jumlah oksigen yang mencapai otak dan juga dapat menyebabkan banyak kerusakan pada pembuluh darah.

- Diabetes: Diabetes disebabkan oleh kekurangan insulin yang mengatur tingkat gula dalam tubuh.

Ketika ada kekurangan insulin, gula tidak akan bisa mencapai ke bagian tubuh di mana energi dibutuhkan (otak misalnya).

- Penyakit Jantung: Penyakit jantung dapat menyebabkan pembekuan darah, terkadang mengakibatkan gangguan aliran darah yang dapat menyebabkan stroke.

Baca Juga : Timbulkan Tsunami 1 Kilometer, Dinosaurus Dahulu Punah oleh Asteroid

Artikel Terkait