Legenda yang mereka percayai, gunung ini merupakan bagian dari G. Mahameru di India.
Menurut kisahnya, pada zaman dahulu ketika sebagian Mahameru diangkat oleh para dewa ke sini, tiga potong gumpalan tanahnya jatuh.
Satu jatuh di kawasan Jawa dan berubah menjadi G. Semeru, yang kedua jatuh di Bali membentuk Gunung Agung, dan yang terakhir jatuh di P. Lombok menjelma menjadi G. Rinjani.
Oleh karena itu ketiga gunung tersebut bisa dibilang masih bersaudara.
Pada waktu tertentu mereka harus melakukan persembahan ke tiga tempat tersebut.
“Sampai sekarang masyarakat Bali masih menganggap Gunung Agung sebagai tempat suci seperti halnya orang India menganggap G. Mahameru. Semakin tinggi suatu tempat, semakin suci karena di sana dipercaya bersemayam Sanghyang Widi Wasa," kata Shadeg SVD, rohaniwan yang sejak 1950 sudah menekuni budaya Bali.
Tak mengherankan, ada perlakuan-perlakuan khusus terhadap gunung satu ini.
Misalnya zaman itu tak seorang pun berani mendaki ke atas tanpa diiringi pendeta.
Itu pun harus membawa sesaji.
Baca Juga : Gunung Agung Meletus, Setengah Triliun Rupiah pun Berpotensi Melayang
KOMENTAR