Intisari-Online.com – Titi Wati yang tinggal di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah sedang menjadi perbincangan warga Indonesia.
Hal ini disebabkan wanita berusia 36 tahun tersebut memiliki berat badan 350 kg.
Dilansir dari suar.grid.id pada Rabu (9/1/2019), Titi mengaku sering makan. Ia memang hanya mengonsumsi nasi dua kali sehari. Tetapi, ia punya kebiasaan ngemil.
"Aku makan nasi sehari cuman dua kali, cuman ngemilnya banyak dan minum esnya banyak," ucap Titi.
"Tapi emang tiap hari makan gorengan, bakso, dan minum es.”
Alhasil, selama 6 tahun berat badannya bertambah hingga mencapai 350 kg. Karena berat badannya juga ia tidak bisa melakukan apa-apa selain berbaring.
Tidak hanya Titi, bagi sebagian orang, camilan ibarat sahabat dekat. Kehadirannya mampu memberi kenyamanan tersendiri.
Kala sedang dilanda stres misalnya, sepotong cokelat manis bisa diandalkan untuk sedikit menenangkan pikiran.
Begitu juga dengan sebungkus keripik kentang, seakan mampu menjadi suporter untuk menyelesaikan pekerjaan yang terus berdatangan.
Itulah yang akhirnya membuat camilan sulit dihindari, karena bukan lagi sekadar sebagai pengganjal perut.
Sehatkah kebiasaan ini?
Menurut Jodie Bell, pemilik sekaligus terapis di Healthy Habit Dorset, bagi sebagian orang, memakan kudapan tertentu, seperti gula, garam, serta penyedap, akan memberikan kesenangan tersendiri.
Bila camilan sudah mampu memberikan sensasi rasa senang, bisa menjadi “obat” pengurang stres, dan bukan lagi sekadar pengganjal perut, maka mengemil sudah menjadi sebuah kebutuhan ketimbang keinginan.
Baca Juga : Titi Wati Miliki Berat Badan 350 Kg: Mengapa Ada Orang yang Makan Banyak Tapi Justru Tak Pernah Gemuk?
Source | : | Suar.id |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR