Melalui beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Pendidikan), Obin berhasil diterima di berbagai universitas di Amerika Serikat, Australia, Belanda dan Inggris.
Dari seluruh universitas yang menerimanya, Obin memutuskan untuk memilih Columbia University, sebuah universitas prestisius atau Ivy League di New York.
Jurusan social work (pekerjaan sosial) menjadi pilihannya.
Sesampainya di Amerika Serikat dan memulai kuliah di tahun 2016, Obin mendapat tantangan baru.
Bacaan yang banyak dan tugas yang menumpuk sempat membuatnya patah semangat dan ‘badan kurus kerempeng.’
Tetapi, dengan kemampuan bahasa Inggris yang menurutnya masih menjadi kendala, ia tetap berusaha untuk beradaptasi dengan kehidupan kampus Amerika.
Kali ini strateginya adalah mempersiapkan diri dan berpartisipasi di dalam kelas.
“Aku udah targetin, setiap mata kuliah itu aku at least nanya satu atau jawab 1. Kalau memang bisa lebih lebih bagus, tapi at least 1,” jawabnya.
Menurutnya dosen di Amerika Serikat sudah seperti teman sendiri. Jika ada pertanyaan, boleh langsung mengirim e-mail atau datang ke kantornya di saat jam kerja.
Seperti saat kuliah di Universitas Sriwijiaya dulu, Obin kembali aktif di kampus.
Ia menjadi salah satu tim pemasaran untuk PERMIAS (Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat) dan mendirikan International Student Caucus di kampus bersama teman-temannya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR