Limpa merupakan salah satu organ terpenting dalam aktivitas menyelam.
Itu karena limpa akan melepaskan lebih banyak oksigen ke dalam darah ketika tubuh sedang tertekan atau menahan napas dalam air.
Setelah mendapat temuan bahwa ukuran limpa yang lebih besar pada suku Bajo, Llardo tertarik pada alasan perbedaan tersebut. Untuk itu, dia mengnalisis lebih lanjut DNA suku tersebut.
Dari analisis tersebut, para peneliti menemukan gen yang disebut PDE10A pada suku Bajo. Uniknya, gen ini tidak ditemukan pada suku Saluan.
Pada tikus, hormon tersebut dikaitkan dengan ukuran limpa. Beberapa tikus yang dimanipulasi agar punya hormon ini lebih sedikit menunjukkan ukuran limpa yang lebih kecil.
"PDE10A dikenal untuk mengatur hormon tiroid yang mengontrol ukura limpa, memberikan dukungan untuk gagasan bahwa suku Bajo mungkin mengembangkan ukuran limpa yang diperlukan untuk bertahan pada penyelaman yang panjang dan sering dilakukan," tulis para peneliti dalam laporan di jurnal Cell.
Bidang Medis
Llardo optimis bahwa penelitiannya punya implikasi dalam bidang medis atau kedokteran.
Baca Juga : John Allen Chau Dibunuh Suku Sentinel: Antara Penyebaran Agama, Supremasi Kulit Putih, dan Imperialisme
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR