Intisari-Online.com – Sementara ini, minyak kelapa menikmati popularitasnya di dunia barat, karen terdaftar sebagai “makanan super” dan direkomendasikan oleh setiap blogger kesehatan.
Manfaat yang terangkum mulai dari penurunan berat badan hingga kulit yang lebih baik sampai penurunan kolesterol.
Tetapi minyak kelapa telah mengalami peningkatan pengawasan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam survei tahun 2016 dari New York Times, 72 persen orang Amerika menganggap minyak kelapa lebih sehat, dibandingkan dengan hanya 37 persen ahli gizi.
Baca Juga : Benarkah Minyak Kelapa Bisa Menjadi Obat?
Ya tentu saja, ada perbedaan antara konsumen dan para ahli.
Profesor dari Harvard, Dr. Karin Michels, menyebut bahwa minyak kelapa sebagai “racun murni” dan “salah satu hal terburuk yang bisa Anda makan” selama kuliah di Universitas Freiburg.
Bagi yang lain, minyak kelapa tampaknya berada di batas dan tidak sebanding dengan racun.
Ini mungkin tidak seburuk mentega tetapi tidak sebagus minyak zaitun extra virgin, jelas Kevin Klatt, seorang peneliti Cornell University yang mempelajari efek metabolisme dari minyak kelapa, seperti dikatannya kepad CNN.
Baca Juga : Memasak Nasi dengan Minyak Kelapa Dapat Turunkan Risiko Diabetes, Begini Cara Membuatnya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR