Advertorial
Intisari-online.com - Bakar diri pada prinsipnya adalah bunuh diri, sedangkan dalam pandangan religius hal ini adalah sebuah praktik kuno.
Tak sedikit dalam keyakininan tertentu seseorang melakukan aksi bakar diri untuk mencapai suatu hal yang bersifat baik bagi agamanya.
Salah satunya adalah praktik bakar diri yang dilakukan oleh Thich Quang Duc, seorang pria yang dihormati karena bunuh dirinya yang terkenal sepanjang sejarah.
Melansir dari List Verse, Thich Quang Duc adalah seorang biksu asal Saigon Vietnam, pada tahun 1963. Ia terkenal karena aksi bunuh dirinya.
Baca Juga : Ini 8 Cara Terbaik Disiplinkan Anak, Tanpa Sedikitpun Memarahinya
Ia duduk tenang dengan posisi teratai. Tubuhnya diselimuti api yang berkobar-kobar.
Tindakan bunuh diri yang dilakukan Thich Quang Duc adalah bunuh diri religius paling terkenal sepanjang masa dan dilakukan sebagai bentuk protes pada pemerintah Vietnam.
Dengan pesan penuh emosional yang cukup kuat dari foto tersebut, bahkan Presiden Amerika Serikat John F.Kennedy mengomentari pesan kuat saat dunia melihat foto itu.
Pada saat itu, rezim Vietnam Selatan menerapkan kebijakan anti-Buddhis, padahal Vietnam selatan pada saat itu terdiri dari 70-90 persen umat Budhha.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Thich Quang Duc membuat keputusan, dan pilihannya jelas.
Agar pesan dapat dikomunikasikan dan mencoba menghentikan penindasan umat Buddha di Vietnam Selatan pada tahun 1963.
Kemudian, ia memutuskan untuk pergi ke tempat yang sangat umum dan menyalakan dirinya sendiri dengan api.
Dan itulah yang dia lakukan.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Tindakan ini menghasilkan kebangkitan bunuh diri yang berkorban, memuali era modern dengan mengambil nyawanya sendiri.
Bahkan hal itu dijadikan sebagai tontonan publik untuk alasan makna mendalam.
Foto tersebut diabadikan oleh wartawan David Halberstam, yang menyaksikan bakar diri biksu tersebut.
Ia juga memenangkan Hadiah Pultizer untuk kisah-kisah perangnya, pada salah satu bukunya,The Making of a Quagmire, seperti dikutip dari Time.
Baca Juga : Catat! Ini Daftar Hari Libur Nasional 2019, Ada 5 Harpitnas, Lo!
Dalam keterangannnya ia menceritakan "Api datang membentuk manusia; tubuhnya perlahan-lahan layu; tubuhnya perlahan-lahan layu dan layu, kepalanya menghitam dan hangus."
"Di udara ada bau daging yang terbakar... Di belakangku, aku bisa mendengar isak tangis orang-orang Vietnam yang sekarang berkumpul. Aku terlalu terkejut untuk menangis, terlalu bingung untuk mencatat atau bertanya, terlalu bingung untuk berpikir."
"Setelah itu, empat bisksu dan seorang biarawati membakar diri mereka sendiri untuk memprotes Diem sebelum rezimnya akhirnya jatuh pada tahun 1963."