Dia berujar publik merindukan zaman ketika Mahathir berkuasa di periode pertama dan menampilkan pemerintahan bersih dan efektif.
"Melalui pemilihan Mei, publik berharap Mahathir bisa mengembalikan persepsi terkait pemerintahan Malaysia seperti dulu," bebernya.
Dia menjelaskan, yang diinginkan adalah pemerintahan berjalan efektif dan bersih, dan telah ditunjukkan Mahathir selama bertahun-tahun.
"Bahkan ketika dia mundur ditangisi banyak kalangan karena simbol itu ada dalam diri Mahathir. Efektivitas dan kebersihan melakukan tindakan," kata Riza.
Kepemimpinan Mahathir di Periode Kedua
Setelah dilantik menjadi PM ketujuh Malaysia, hingga saat ini lebih dari 100 hari Mahathir telah memimpin Negeri "Jiran" tersebut.
Dalam pidatonya bertajuk "100 Hari Pemerintahan Pakatan Harapan" pada Agustus lalu, Mahathir mengklaim memenuhi 21 dari total 60 janji kampanye.
Salah satu janji yang menurut Mahathir telah ditepati adalah memperkuat divisi anti-korupsi melalui pendirian Komite Kabinet Khusus Anti-korupsi (JKKMAR).
"Komitmen pemerintahan ini adalah agar rakyat Malaysia tahu bahwa kami mempunyai integritas dan tidak korupsi," kata Mahathir saat itu.
Shofwan menjelaskan, Mahathir telah mendorong peninjauan kembali proyek-proyek yang dibiayai dengan utang karena berkaitan dengan upaya menunjukkan pemerintahannya bebas korupsi.
Apalagi pada awal dia menjabat, PM yang juga anggota parlemen konstituen Langkawi itu menyebut kondisi keuangan Malaysia tidak terpelihara.
Baca Juga : Bersejarah, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim Akhirnya Bersalaman Setelah 18 Tahun Berseteru
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR