Baca Juga : Jengkol Disebut Lebih Efektif Lawan Kanker daripada Kemoterapi, Benarkah?
Bila sudah demikian, yang dilakukan kemudian ialah mempersiapkan pasien untuk menghadapi kematian.
Sedangkan non-Hodgkin dengan keganasan menengah justru dapat diatasi dengan kemoterapi yang bisa mematikan sel-sel kanker lebih banyak.
Bagaimana dengan non-Hodgkin keganasan tinggi? Bila tak segera ditangani, pasien bisa meninggal dalam beberapa bulan karena pertumbuhan sel kankernya cepat sekali.
Meski begitu, kemoterapi sangat mempan untuk mengatasinya, bahkan pengobatan agresif bisa menghasilkan remisi lengkap atau sembuh sempurna.
Baca Juga : Studi: Wanita Pengidap Kanker Payudara Tidak Perlu Kemoterapi
Yang penting, penanganannya harus saksama karena efek sampingannya cukup berat.
Pengobatan baru
Untuk mengobati kanker ini, sejak 1996 di RSCM dan RS Kanker Dharmais dilakukan kemoterapi radikal. Sementara pada 2001 mulai dipraktikkan kombinasi kemoterapi - antibodi monoklonal.
Sebelum kemoterapi radikal dilakukan, sumsum tulang pasien diambil, lalu disimpan dalam tangki nitrogen cair pada suhu minus 180°C. Usai pengobatan, sumsum tulang dikembalikan lagi ke tubuh pasien. Inilah cangkok sumsum tulang sendiri.
Baca Juga : Koper Berisi Keperluan Kemoterapi Tertinggal di Pesawat, ‘Sesuatu’ yang Mengejutkan Menolong Wanita Ini
Kemoterapi radikal dianjurkan bagi pasien yang telah menjalani pengobatan konvensional dan dinyatakan bersih dari sel kanker melalui pemindaian dengan CT-scan.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR