Intisari-Online.com – Orangtua mana pun pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, terutama untuk kebutuhan nutrisinya.
Meskipun telah memberikan makanan yang bergizi, tetap saja orangtua merasa ragu akan kecukupan vitamin dan mineral anak.
Akhirnya, orangtua pun memberikan tambahan vitamin dan mineral pada anak-anak mereka.
Tidak jarang pula orangtua meminta vitamin pada saat kunjungan rutin ke dokter, ataupun saat anak-anak mereka sakit.
Baca Juga : 5 Fakta Mengerikan dalam Sejarah, Salah Satunya Daging Manusia Dibuat Obat dan Suplemen
Vitamin dipercayai dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kekebalan tubuh anak dan mempercepat penyembuhan anak yang sakit.
Dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suplementasi vitamin dan mineral hanya diberikan pada bayi dan anak yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi dari asupan makanan sehari-hari.
Oleh karena itu, dipakailah pedoman yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) mengenai suplementasi vitamin dan mineral.
Rekomendasi dari WHO ini mencakup pemberian beberapa jenis vitamin dan mineral disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing, serta memperhitungkan prevalensi masalah kesehatan tersering pada daerah tersebut.
Baca Juga : Benarkah Suplemen yang Sudah Lewat Kedaluarsa Lebih 'Aman' Dibanding yang Baru Selesai Diproduksi?
Vitamin A
Bukti ilmiah menunjukkan suplementasi vitamin A bermanfaat menurunkan angka kematian sebesar 24% dan kematian terkait diare sebesar 28%.
Berdasarkan fakta tersebut, maka WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan, dan vitamin A 200.000 U tiap 4-6 bulan pada anak usia 12-59 bulan.
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR