Investigasi yang dilakukan media lokal Novaya Gazeta menemukan ada empat perusahaan yang terlibat dalam kasus ini.
Catatan mengungkap, perusahaan tersebut sebelumnya pernah mengekspor 13 paus ke China antara 2013 sampai 2016.
Perusahaan lain dilaporkan memanfaatkan celah hukum yang tidak secara eksplisit melarang penangkapan paus.
‘Whale prison’ discovered by drone in Far East Russia pic.twitter.com/gkZBVmYwVp
— RT (@RT_com) November 8, 2018
Dilansir IFL Science, Senin (12/11/2018), sampai saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki apakah 100 paus tersebut memang ditangkap untuk tujuan ilmiah dan edukasi, seperti yang dikatakan pihak perusahaan.
Para pengacara juga akan memeriksa kondisi para paus karena Greenpeace Rusia melihat kondisi ini sebagai sebuah penyiksaan.
Dari ukuran kandang serta jumlah paus orca dan paus berbasis nampak bahwa di dalam "penjara" itu juga ada paus bayi.
"Ini adalah praktik yang sangat dilarang, tak terkecuali untuk tujuan ilmiah dan edukasi sekalipun," kata seorang aktivis.
Baca Juga : Rekam Aksi Bunuh 4 Polisi, Pembunuh Bayaran: Mereka Kami Bunuh karena Berani Dekatkan Hidung ke Bisnis Kami
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR