Advertorial
Intisari-Online.com – Anda tahu Baba Vanga?
Baba Vanga adalah seorang disabilitas terkenal asal Bulgaria yang pernah memprediksi serangan 9/11 dan kebangkitan ISIS.
Walau dia telah Dia meninggal pada tahun 1996 dalam usia 85 tahun. Tetapi dia masih memprediksi apa yang akan terjadi setiap tahun.
Lalu apa ramalan Baba untuk tahun 2019?
Baca Juga : Kisah Baba Vanga Terjebak Dalam Badai yang Membuatnya Buta Hingga Menjadi Peramal Legendaris
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Kamis (27/12/2018), menurut Baba dua pemimpin dunia yang paling menonjol akan berada dalam masalah tahun ini.
Mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Menurutnya, Putin akan menghadapi upaya pembunuhan dari seseorang di dalam tim keamanannya, sementara Trump akan kehilangan pendengarannya karena penyakit misterius.
Tak hanya itu, Baba juga meramalkan gempa bumi dan tsunami akan melenyapkan sebagian besar Asia dan Eropa akan hancur karena masalah ekonomi.
Walau terdengar sangat mengerikan, dailymail.co.uk mencoba flashback mengenai prediksi Baba.
Pertama, tentang Putin. Putin pernah selamat setidaknya satu kali dalam upaya pembunuhan, yang digagalkan menjelang pemilihan presiden 2012.
Sekarang presiden Rusia tersebut telah dikelilingi oleh regu penembak jitu yang sangat terlatih untuk melindunginya.
Tapi bukan tidak mungkin akan ada kejadian serupa terjadi di tahun 2019.
Baca Juga : Petugas Kaget Ketika Menyambangi Rumah Penunggak Mobil Mewah Porche Cayman, Ternyata Seperti Ini Kondisinya
Untuk Trump, Presiden AS tidak begitu jelas apa penyakit yang akan menimpa dirinya hingga mengalami masalah kesehatan.
Tapi tahun ini dilaporkan bahwa para diplomat Amerika di Kuba dan China yang menderita kehilangan pendengaran yang misterius dan tinitus.
Diyakini hal tersebut disebabkan oleh paparan radiasi frekuensi radio / gelombang mikro dengan frekuensi tinggi dari radiasi elektromagnetik / gelombang mikro dari penyadapan atau pengawasan.
Namun apakah Trump akan menjadi korban penyakit yang sama masih tidak begitu jelas.
Selanjutnya Baba meramalkan bahwa Eropa akan mengalami masalah ekonomi besar-besaran.
Hal tersebut mungkin saja, sebab Inggris, salah satu negara dengan kekuatan ekonomi di Eropa, akan keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret 2109.
Terakhir, masalah gempa bumi dan tsunami di Asia yang dapat melenyapkan beberapa negara Asia termasuk Pakistan, India, China, Jepang, dan Indonesia, mungkin nyaris benar.
Contoh saja, tahun 2018 ini, Indonesia telah mengalami dua tsunami.
Pertama pada bulan September, tsunami yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 7,5 skala Richter meratakan Palu dan Donggala, pulau Sulawesi dan menewaskan 2.100 orang.
Baca Juga : Daun Kelor, Terkenal Lewat Ungkapan, Punya Manfaat Menjanjikan, Termasuk Jadi Azimat Kesaktian
Dan Sabtu (22/12/2018) lalu, gelombang besar menerjang kota-kota pesisir di pulau Sumatra dan Jawa, dengan setidaknya 430 orang dipastikan tewas dan 159 masih hilang hingga hari ini Kamis (27/12/2018).
Siapakah Baba Vanga?
Baba Vanga lahir dengan nama Vangelia Pandeva Dimitrova.
Dia adalah seorang mistikus dan herbalis tuna netra Bulgaria dari wilayah Makedonia, yang menjalani sebagian besar hidupnya di wilayah Rupite di pegunungan Kozhuh, Bulgaria.
Baba yang meninggal pada usia 85 tahun 1996 juga dikenal sebagai 'Nostradamus dari Balkan’.
Dia secara misterius kehilangan penglihatannya pada usia 12 saat badai besar. Menurut keluarganya, saat ditemukan, mata Baba sudah tertutup rapat.
Kemudian Baba mengklaim setelah mengalami penglihatan, dia percaya bahwa dia telah diberi kekuatan untuk memprediksi masa depan dan menyembuhkan orang lain.
Pada tahun 1979, Baba dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan 85 persen dengan prediksinya.
Contoh prediksinya adalah penulis Valentin Sidorov bahwa Rusia akan menjadi 'penguasa dunia' setelah Eropa menjadi 'gurun'.
Dan ketika dia meramalkan serangan 9/11 pada tahun 2001, dengan mengatakan 'dua burung baja' akan menyerang 'saudara-saudara Amerika'.
Baca Juga : Dikenal Larang Praktik Keagamaan, Korea Utara Justru Kirim Ucapan Selamat Natal ke Korea Selatan Lewat Video