Advertorial
Intisari-online.com - Apakah akhir-akhir ini kamu merasa celana kian terasa sempit?
Atau, semakin banyak kemeja yang tidak bisa dikancingkan? Hati-hati, makin lebar lingkar pinggang, risiko mengalami penyakit kronis pun makin meningkat.
Lingkar pinggang yang lebar, tidak hanya membuatmu mesti membeli pakaian baru.
Dalam sebuah penelitian diungkap, semakin lebar lingkar pinggang, semakin besar risiko seseorang mengalami penyakit berbahaya.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Cara mengukur lingkar pinggang
Nah, bagaimana sih cara yang benar untuk mengukur lingkar pinggang?
Yuk ikuti langkah-langkah di bawah ini, seperti dikutip dari laman Alodokter: Lingkarkan pita pengukur di sekeliling perut, sejajar dengan pusar.
Jangan terlalu ketat ataupun terlalu kendur
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Bernapaslah seperti biasa, kemudian baca hasil pengukuran pada saat membuang napas. Setelah melihat hasil lingkar pinggang, maka bandingkan dengan acuan ukuran normal.
Ukuran lingkar pinggang yang normal adalah:
- Untuk pria: 94 cm ke bawah.
- Untuk wanita: 80 cm ke bawah.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Kaitan lingkar pinggang dan kesehatan Lingkar pinggang yang lebar menjadi tanda bahwa kamu kelebihan lemak perut.
Inilah yang sangat berhubungan dengan banyak gangguan kesehatan, seperti kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, kadar gula darah tinggi, serta tekanan darah tinggi.
Kondisi-kondisi inilah yang membuatmu lebih berisiko mengalami penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, pembuluh darah, dan kanker.
Dalam penelitian ditemukan bahwa pria dengan lingkar pinggang 110 cm atau lebih, ternyata 50 persen lebih berisiko mengalami sakit kronis, daripada yang memiliki lingkar pinggang 94 cm.
Baca Juga : Jari-jarinya Berubah Menjadi Hitam Lebam Laiknya Membusuk, Penyakit Apa Ini?
Sementara, wanita dengan lingkar pinggang 94 cm, sekitar 80 persen lebih berisiko sakit kronis daripada yang memiliki lingkar pinggang 70 cm.
Meski demikian, risiko akibat lebarnya lingkar pinggang ini juga tergantung pada beberapa faktor lain.
Ada faktor usia, sering tidaknya beraktivitas fisik atau olahraga, serta apakah memiliki kebiasaan merokok atau kebiasaan mengonsumsi alkohol.
Selain itu, kamu juga dapat menggunakan kalkulator indeks massa tubuh untuk mengetahui apakah kamu kelebihan berat badan.
Tapi ingat, meskipun indeks massa tubuhmu normal, tapi lemak perut dan lingkar pinggangmu masih tetap dapat berlebih.
Upaya mengecilkan lingkar pinggang Jika hasil ukuran lingkar pinggangmu tergolong berisiko, yuk mulai ubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Saatnya memilih makanan yang sehat dengan porsi yang sesuai kebutuhan, dan jangan lupa untuk rajin berolahraga, setidaknya bergerak aktif setiap hari.
Jangan anggap remeh, meski tampaknya hasil perubahan pola hidup sehat tampak lambat.
Penurunan berat badan sekitar 5-10 persen saja dari berat badan sebelumnya, akan membantu menurunkan risiko penyakit.
Jika kamu memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum melakukan perubahan pola makan atau olahraga tertentu.
Jadi, berapa lingkar pinggangmu saat ini? Semoga termasuk golongan yang tidak berisiko ya... (Glori K. Wadrianto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yuk, Ukur Lingkar Pinggang, Makin Besar Makin Berisiko..."