Setiap kali Anda mengalami mimpi buruk, cobalah mencari tahu mengapa.
5. Semua makhluk hidup bermimpi
Anjing, kucing, tikus, manusia, dan lumba-lumba, semua makhluk hidup bermimpi.
Baca Juga : Mengapa Tagar Save Gempi Ramai? Karena Anak Memang Korban Terbesar Perceraian
Tapi yang sangat aneh adalah lumba-lumba.
Mengapa? Karena mereka harus tetap berenang di laut dan tetap mengapung.
Jika otak mereka tetap tidak sadar, mereka akhirnya tenggelam dan bahkan bisa mati karena tidak bernapas.
Itu sebabnya satu sisi otak mereka tidak pernah beristirahat.
Baca Juga : (Video) Tukang Cukur Ini Potong Rambut Pelangganya Dengan Api, Amankah?
6. Bagaimana tentang mimpi bahwa saya mati?
Banyak orang percaya bahwa mati dalam mimpi adalah pertanda buruk.
Tapi itu adalah pandangan keliru yang tidak memiliki dasar.
Penulis seperti Rubin Neiman mengatakan bahwa ketika ini terjadi, kita berpikir tentang apa yang menyebabkannya dalam mimpi kita sendiri, dan kita menyelidikinya.
Otak selalu menyimpan pesan dan gagasan melihat kematian Anda sendiri bisa berarti sesuatu yang spesifik.
Kebutuhan untuk mengakhiri satu bab dalam hidup Anda? Mengakui sesuatu berakhir, pekerjaan, hubungan? Hanya Anda yang bisa tahu artinya.
7. Otak bekerja seperti usus di malam hari
Ia mencerna pengalaman dan pelajaran.
Baca Juga : Pernah Atau Masih Sering Mimpi Basah? Ternyata Begini Penjelasan Medis Terkait Hal Tersebut
Ini memisahkan apa yang penting dan menghilangkan hal-hal yang tidak penting.
Ini mengintegrasikan ingatan kita, ia mengaturnya kembali, dan mengelola serta menyaring informasi.
Jadi ingat, tidur adalah kebutuhan biologis yang tidak boleh Anda tinggalkan.
Jagalah kebiasaan tidur Anda dengan strategi sederhana, makan malam dua jam sebelum tidur, berhenti menggunakan komputer atau telepon satu jam sebelum tidur karena mereka bertindak sebagai stimulan.
Mandi santai dan akhiri hari dengan minuman sehat.
Tidur adalah bagian dasar dari kesehatan, sama seperti mimpi.
Baca Juga : Suka Tidur Lebih dari 8 Jam Semalam, Tubuh Anda Akan Alami 6 Hal Ini
Source | : | Step to health |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR