Dia kemudian membayangkan kapur papan tulis saat dia di sekolah.
Suatu malam, dia merasa ingin melakukan sebuah percobaan, sekali lagi Karen lebih mencari tekstur.
Dia berkata rasanya menjijikkan - sangat pahit dan asin - tapi dia suka kerutannya di dalam mulutnya.
Dia tidak ingin memberi tahu orang-orang mengenai kebiasaan anehnya, jadi saat ini hanya keluarga dekat dan beberapa teman yang tahu.
Baru-baru ini dia juga menemukan halaman Facebook untuk orang-orang Pica dan itu sangat berguna baginya.
Dia senang mengetahui bahwa di luar sana, bukan hanya dirinya saja yang merasa seperti orang aneh.
Karen telah berhasil mengurangi jumlah puntung rokok yang ia konsumsi berkat keluarganya yang sehat.
Kini dia telag menemukan sebuah situs web yang menjual kapur alami yang diimpor dari Rusia untuk dia makan sepuasnya.
Namun, dia masih khawatir dengan kecanduannya terhadap kesehatan pribadinya.
Baca Juga : Pria Tunawisma Temukan Uang Rp247 Juta di Pinggir Jalan, Namun Ia Rela 'Membuangnya' Lagi
Source | : | VT |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR