Beberapa kelainan pada anatomi kaki antara lain kaki datar (seluruh bagian telapak menempel di tanah), kaki O atau X, atau berjalan jinjit.
Anak dengan kaki datar biasanya tidak bisa berjalan lama, cepat letih, dan sakit pada kaki karena fungsi peredam telapak kaki tidak berfungsi.
Kebiasaan duduk posisi W
Baca Juga : Tumbuh Kembang Anak Bisa Terganggu Jika Melihat Ayahnya Stres
Ada juga penyebab anak sering jatuh atau berjalan tidak stabil akibat kebiasaan duduk dengan bersila posisi W seperti orang Jepang bersila.
Pada saat berdiri, jempol kaki menghadap ke dalam dan lututnya membentuk X.
Hal ini yang disebut dengan in-toeing gait yakni berjalan dengan jari kaki-kaki mengarah ke dalam yang seharusnya jari kaki saat berjalan lurus ke depan atau ke luar.
Pada anak dengan masalah in-toeing gait (atau sering disebut pengkor), anak terjatuh karena tersandung kaki sebelahnya saat melangkah dengan cepat.
Baca Juga : Pentingnya Sarapan untuk Pemenuhan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak
Jika sangat mengganggu, sebaiknya segera bawa anak ke klinik tumbuh kembang untuk mendapatkan rehabilitasi.
Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan dapat juga menjadi salah satu alasan anak sering jatuh.
Bentuk kelainan penglihatan bisa kelainan refraksi (rabun jauh atau rabun dekat atau keduanya), kelainan retina (fungsi sel-sel penglihatan), kelainan lensa mata (kekeruhan/katarak), atau kelainan kornea.
Baca Juga : Kecukupan Zat Gizi Mikro Bagi Tumbuh Kembang Anak
Kelainan yang lain bisa berupa juling atau tidak kesesuaian otot mata.
Anak sering jatuh juga bisa terjadi lantaran gangguan lain seperti cerebral palsy, kelainan metabolik, kelainan kromosom, dan lainnya.(*)
Artikel ini sudah tayang di Nakita.grid.id dengan judul, “Berita Kesehatan: Anak Sering Jatuh? Kenali Tanda Wajar atau Tidaknya!”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR