Pakar binatang memberikan dugaan kelelawar itu mati karena gelombang panas di mana suhu di Queensland dilaporkan mencapai 40 derajat Celsius.
Sebagai binatang malam, mereka tidak akan tahan dengan suhu lebih dari 40 derajat. Karena tak punya cara mendinginkan diri, organ mereka bakal berhenti bekerja dan mati.
Penyelamat alam liar sudah melakukan berbagai cara seperti menyemprotkan air untuk mendinginkan kelelawar itu, namun jumlah yang mati begitu banyak.
Bangkai-bangkai yang membusuk karena cuaca panas memunculkan masalah kesehatan karena baunya serta ancaman penyakit yang ditimbulkan.
Dr Richard Gair dari Rumah Sakit Cairns dan Hinterland mengemukakan, warga yang berniat membersihkan bangkai harus sudah menjalani vaksinasi rabies.
Selain itu, mereka dianjurkan menggunakan peralatan lengkap, termasuk mengenakan sarung tangan.
Namun menurut Eagleton, dia masih digigit dan dicakar oleh kelelawar yang sekarat.
"Saya tak punya cara lain karena binatang itu ada di halaman kami sementara kami punya peliharaan dan anak," keluh Eagleton. (Ardi Priyatno Utomo)
Lihat video selengkapnya di sini.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Ibu Kaget Temukan 5.500 Kelelawar Mati di Halaman Rumahnya")
Baca Juga : Raider Kostrad, Pasukan Elit Antigerilya yang Memburu KKB Pembantai 31 Pekerja di Papua
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR