Sesaat bayi berhasil dikeluarkan, dokter bedah juga mengeluarkan rahim yang ditransplantasi pada saat yang bersamaan.
Biasanya, mereka meninggalkannya untuk sementara waktu. Namun melihat kesuksesan ini, dokter bedah berpikir rahim transplantasi ini bisa digunakan oleh pasien lain.
"Penggunaan rahim ini mungkin bisa digunakan pasien lain dan memperluas pengobatan ini," kata Dr Dani Ejzenberg, penulis studi yang melaporkan kasus wanita itu.
Dr. Dani menjelaskan bahwa ini merupakan kesuksesan pertama.
Sebab sebelumnya sudah ada 11 prosedur dilakukan. Namun terakhir terjadi pada tahun 2012 di Swedia.
“Transplantasi uterus pertama ini adalah tonggak medis, menciptakan kemungkinan melahirkan bagi banyak wanita subur dengan akses ke donor yang sesuai dan fasilitas medis yang dibutuhkan.”
“Namun karena minimnya donor, maka tidak semua wanita bisa melakukannya,” tutup Dr. Dani.
Baca Juga : Cerita Patung dengan Tangisan Darah, Konon Bertuah dan Bisa Menciptakan Mukjizat
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR