Pada tahun 2012, diperkirakan hanya 47 persen dari wanita korban pembunuhan dibunuh oleh pasangan intim atau anggota keluarga.
Dan sekitar 80 persen dari korban pembunuhan yang disengaja adalah laki-laki, 64 persen dari pasangan intim dan korban pembunuhan yang berhubungan dengan keluarga adalah perempuan.
Laporan itu berlanjut untuk menejelaskan penyebab di balik pembunuhan ini.
“Banyak korban ‘femicide’ dibunuh oleh mantan dan mantan pasangan mereka."
"Tetapi mereka juga dibunuh oleh ayah, saudara laki-laki, ibu, saudara perempuan, dan anggota keluarga lainnya karena peran dan status mereka sebagai wanita."
"Kematian orang-orang yang dibunuh oleh pasangan intim biasanya bukan hasil dari tindakan acak atau spontan.
"Melainkan puncak dari kekerasan yang terkait dengannya sebelumnya," jelas laporan tersebut.
Untuk mencegah hal itu terjadi di masa depan, UNODC melaporkan bahwa lembaga nasional dan internasional harus berbuah lebih banyak untuk melindungi perempuan.
Termasuk memperkenalkan undang-undang yang menangani kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual.
Perempuan juga harus dapat mengakses layanan peradilan pidana, kesehatan, dan sosial, termasuk tempat penampungan dan bantuan hukum.
Di Amerika, kekerasan terkait pasangan intim melanda berita utama ketika Dr. Tamara O’Neal ditembak mati di sebuah rumah sakit Chicago oleh mantan tunangannya.
Dan pembunuhan serupa terjadi setiap hari, entah kita mendengarnya atau tidak.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR