Intisari-Online.com - Pemerintah Malaysia tengah menghadapi dilema terkait superyacht bernama Equaminity.
Yacht mewah yang dirampas pemerintah terkait kasus penyelewengan dana dan pencucian uang 1Malaysia Development Bhd (1MDB) ini telah memboroskan keuangan negara.
Jutaan ringgit Malaysia telah dikeluarkan untuk berbagai keperluan.
Besarnya biaya yang harus dikeluarkan negara akibat kasus ini makin menarik perhatian dari parlemen.
Termasuk untuk mengejar pihak-pihak lain yang terlibat dari kejahatan yang dilakukan 1MDB.
Kapal pesiar seharga US$ 250 juta ini memang memiliki segudang fasilitas. Mulai dari pusat kebugaran, spa, sauna hingga bioskop.
Pemerintah Malaysia saat ini berencana melelangnya untuk mendapatkan kembali miliaran ringgit yang hilang akibat korupsi.
Proses penawaran bagi yatch tersebut akan dilakukan hingga 28 November.
Baca Juga : Hasil Peserta Piala AFF 2018: Indonesia Akan Lawan Thailand, Malaysia Pimpin Klasemen Grup A
Pembeli yang berminat harus membayar deposit sebesar US$ 1 juta agar bisa ambil bagian dalam proses lelang.
Untuk menjaga kondisi kapal, Equaminity dipindahkan ke pelabuhan Langkawi.
Seperti dikutip Straittimes.com, Menteri Keuangan Malayasia Lim Guan Eng menyebut pemerintah telah menghabiskan dana sebesar RM 3,5 miliar alias setara US$ 1,15 juta untuk Equiminity.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR