Belakangan ini peran media patut dicermati lebih jauh. Semula media tidak dikategorikan sebagai entitas terdekat anak. Tapi kini media, terutama TV dan gadget, memainkan peran penting karena intensitas penggunaannya kian meluas.
Di bawah dua tahun dilarang keras!
Mengacu pada perkembangan psikomotorik anak, TV dan gadget sebenarnya hanya boleh digunakan oleh anak di atas dua tahun.
Pasalnya, di bawah dua tahun, anak masih harus belajar meningkatkan kemampuan motorik dasarnya. Berjalan, berlari, naik tangga, berguling, merangkak, menangkap bola, dan lain-lain.
Baca Juga : Menonton TV, Salah Satu Kebiasaan yang Bikin Seseorang Sulit untuk Kaya
“Secara alamiah, anak seusia itu dituntut aktif karena ia harus menguasai kemampuan motorik dasarnya,” tutur psikolog yang kerap disapa Nina ini. “Bayangkan jika ia hanya duduk menonton tv atau bermain gadget. Pertumbuhannya akan terhambat.”
Sementara itu, balita usia 2-5 tahun boleh menonton tayangan televisi asalkan durasinya dibatasi, yaitu cukup 4x15 menit. Jadi, dalam sehari si kecil hanya boleh nonton televisi satu jam. Setelah selang 15 menit menonton, anak harus dibiarkan kembali bermain.
Sedangkan untuk anak di atas enam tahun, waktu menonton bisa lebih lama lagi, yaitu dua jam sehari. Dengan durasi yang relatif singkat ini, orangtua masih bisa membatasi atau mengontrol dampak dari muatan tayangan televisi.
“Sebenarnya, pada usia di atas dua tahun pun dampak negatif paparan televisi terhadap anak itu tetap ada. Tapi, masih bisa diminimalisasi,” jelas Nina.
Baca Juga : 9 Alasan Kenapa Menonton TV Tidak Baik untuk Kesehatan (1): Bikin Gemuk dan Mengganggu Reproduksi
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR