Advertorial
Intisari-online.com - Tindakan rasis adalah suatu hal yang tidak bisa diterima, entah itu hanya dalam sebuah percakapan sekalipun.
Mungkin hal itulah yang terjadi dengan seorang pria yang akhirnya menerima hukuman ini karena ucapannya.
Melansir dari Shanghaiist, kisahnya terjadi pada 7 September lalu, di mana seorang pria asal China bernama Liu Jiaqi mengatakan umpatan rasis.
Dalam sebuah pernyataan yang terekamdan beredar di Facebook, Liu mengatakan"Setiap orang, setiap Kenya... seperti monyet, bahkan (Presiden Kenya) Uhuru Kenyatta,"
Bahkan setelah ucapan kebencian dilontarkan Liu, ia ditanya mengapa ia mau tinggal di Kenya, ia hanya menjawab "uang itu penting."
Beberapa jam setelah video tersebut viral, izin kerja Liu dicabut, dan ia ditangkap pada hari berikutnya.
Departemen imigrasi Kenya juga mengumumkan Liu telah dideportasi karena komentarnya yang bernada rasis.
Menurut kedutaan China, di Nairobi, Kenya mengatakan bahwa video tersebut direkam pada bulan Juni lalu di perusahaan motor tempat Liu bekerja di kota Ruiru.
Baca Juga : Jokowi Resmikan Monumen Kapsul Waktu di Papua: Ini 7 Kapsul Waktu Paling Keren dari Seluruh Dunia
Kedutaan menambahkan bahwa Liu kemudian dihukum oleh majikannya dan telah meminta maaf atas pernyataannya.
Namun, karyawan yang merekam video itu mengatakan bahwa pernyataan Liu adalah hal yang biasa saja di dealer sepeda motor milik China.
"Perusahaan ini memiliki sekitar 8 orang China dan 12 orang Kenya dan semua orang China di sini adalah bos kami dan kami tidak tahu siapa bosnya secara keseluruhan." katanya.
"Penghinaan di sini adalah kejadian biasa dan kami hanya bertekad untuk mempertahankan pekerjaan kami," kata karyawan itu kepadamedia setempat.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Karena tindakan Liu tersebut, warga Kenya telah menyuarakan kemarahan mereka tentang Liu yang kini dideportasi.
Mereka bersikeras bahwa sebagai ganti atas ucapan tersebut meminta Liu untuk di penjara.
Seruan-seruan tersebut muncul dan meminta agar Liu ditaruh di balik jeruji.
Hal itu juga datang sebagai bagian dari gelombang kemarahan yang tumbuh terhadap pemilik bisnis, pekerja, dan investasi China di Kenya.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur