Di antara yang digunakan adalah fosfor sebagai pemantik, magnesium sebagai komponen metal, thermite sebagai pencampur piroteknik, dan napalm sebagai penebar api.
Setelah itu barulah ahli kimia dan fisika mencoba nuklir.
(Baca juga: Kecanduan Seks dari Kecil Membuat Wanita Ini Hampir Bunuh Diri, Lalu Sebuah Jalan Mengubah Segalanya)
Meskipun racun telah digunakan untuk mencelakai orang sejak zaman dahulu kala, pemanfaatan untuk tujuan perang baru dimulai pada 1915.
Penggunaan pertama kalinya untuk perang ini terjadi dalam pertempuran di fron Perancis.
Pada masa itu juga digunakan senyawa tak berbahaya, seperti yang kini biasa digunakan pasukan antihuru-hara.
Meski penggunaannya amat dilarang oleh berbagai perjanjian internasional, gas atau racun syaraf tampak masih akan digunakan dalam peperangan masa datang.
Ada empat tingkat efek dari unsur kimia yang sengaja “dirancang” untuk keperluan perang, yakni: (1) mematikan, (2) melukai, (3) inkapasitasi, dan (4) pengaruh tak langsung.
Masuk dalam katagori mematikan, adalah material perusak syaraf, perusak darah,perusak pernafasan, dan senjata kimia berupa racun.
Apalagi senyawa kimia bisa mengenai atau masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara.
Dalam peperangan kimia , tentara biasanya dilengkapi dengan baju khusus. Baju ini diperlengkapi dengan respirator, gogel untuk melindungi mata dan sistem pernafasan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR