Sewaktu gerak maju pasukan Jerman telah berada di posisi jebakan, pesawat-pesawat RAF akan tiba untuk memberikan pukulan dari udara.
(Baca juga: Meski Pernah Dipecundangi Mussolini, Hitler Ternyata Mau Menolong Sahabatnya yang Selalu Ia Rendahkan Itu)
Strategi Montgomery untuk melumpuhkan serbuan pasukan panzer Jerman ternyata berjalan sesuai rencana.
Pada akhir bulan Agustus 1942 pasukan panzer Jerman bergerak menyerbu dan langsung memasuki jebakan lading ranjau.
Montgomery yang diberitahu tentang serbuan pasukan panzer Jerman justru sedang tertidur lelap dan ketika dibangunkan ia hanya berucap, “Excellent, excellent,” dan kembali tidur lagi.
Pasukan panzer Jerman yang terjebak di lading ranjau makin runyam kondisinya setelah meriam artileri dan tank-tank Inggris memuntahkan pelurunya disertai gempuran udara pesawat-pesawat RAF.
Rommel yang sangat terkejut akibat kerugian besar yang dialami pasukan panzer yang segera memerintahkan pasukannya untuk membelok ke utara yang wilayahnya masih dipenuhi bukit-bukit karang.
Nasib mujur masih memihak Rommel karena tak lama kemudian muncul badai pasir yang scara otomatis menghentikan serangan Inggris baik dari darat maupun udara.
(Baca juga: Patung Liberty Ternyata Terinspirasi dari Perempuan Arab Penjaga Terusan Suez)
Rommel akhirnya memilih menarik mundur pasukan panzernya dan berharap pasukan Montgomery mengejarnya.
Rommel sendiri telah menyiapkan jebakan berupa lading ranjau antitank yang siap menghancurkan tank-tank Inggris.
Rommel tahu betul watak jenderal-jenderal Angkatan Darat Inggris yang terus mengejar musuh yang mengundurkan diri.
Namun, di luar dugaan, Montgomery yang pasukannya sedang dalam kondisi tidak siap melancarkan invasi memilih tinggal di tempat dan terus memperkuat garis pertahanan sambil menikmati jam-jam tidurnya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR