Intisari-Online.com - Di dalam dunia militer modern, status dan pangkat lebih tinggi selalu berkorelasi dengan mereka yang sudah bertugas lebih lama.
Pendeknya: yang lebih senior.
Sementara mereka yang baru direkrut adalah orang-orang yang akan ditaruh di garis paling depan ketika berperang, sementara si senior adalah pemberi perintah.
Tapi di dunia rayap, semua itu tidak berlaku.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ketika terancam, koloni rayap mengirim anggota tertua mereka untuk berperang lebih sering dibanding anggota yang lebih muda.
(Baca juga: Tentara Gadungan yang Iming-imingi Korbannya Lolos Jadi Anggota TNI Berhasil Dibekuk)
Benar, mereka selalu mengirimkan kombatan paling berpengalaman menangani pekerjaan yang paling berbahaya.
Penelitian yang diterbitkan dalam Biology Letters itu menunjukkan bahwa rayap-rayap yang “dipromosikan” untuk bertempur di garis paling depan berkaitan dengan usia dan faktor lainnya—di mana efektivitas tempur tidak menjadi perhitungan.
Sementara itu rayap-raya yang lebih muda tetap aman untuk meningkatkan harapan hidup koloni mereka.
Sekadar informasi, rayap memiliki pekerjaan yang sangat spesifik dan mereka dilahirkan dengan peran untuk melayani.
Dari laporan itu juga disebutkan bahwa anggota rayap kelas tentara terlihat berbeda dari yang lain yang mengkhususkan diri pada peran non-tempur.
Mereka mempunyai rahang besar yang mereka gunakan baik ketika fase ofensif maupun defensif.
(Baca juga: Tak Cuma Tahan Gempa, Rumah di Markas Kopassus Ini Juga Anti Rayap dan Api. Ini Wujudnya)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR