40% meninggal dalam tahun pertama. Sedangkan bayi yang lahir pada periode tersebut jarang mencapai usia dua tahun.
(Baca juga: 10 Cara Jenius untuk Kabur dari Korea Utara yang Jarang Diketahui Orang)
Selama kelaparan Irlandia, harapan hidup meningkat dari usia 38 tahun untuk kedua jenis kelamin, menjadi hampir 19 untuk pria dan 22 untuk wanita.
Anak perempuan yang lahir saat kelaparan Ukraina tahun 1933 hidup rata-rata sekitar 10 tahun dan anak laki-laki 7 tahun.
Profesor Riset James Vaupel dari Universitas Duke (Amerika) dan Asisten Profesor Virginia Zarulli dari University of Southern (Denmark) menemukan bahwa lingkungan di mana angka kematian besar, wanita masih hidup lebih lama dari pria dengan rata-rata enam bulan sampai empat tahun.
(Baca juga: Ini Dia Beberapa Website Penyedia NIK dan No.KK Ilegal, Bikin Rusuh !)
Begitu tingkat kematian dipecah oleh kelompok usia, para periset menemukan bahwa sebagian besar perbedaan berada pada bayi perempuan yang lebih mungkin untuk bertahan hidup daripada laki-laki.
Alih-alih alasan sosial, peneliti mengatakan akar dari perbedaan tersebut harus bersifat biologis.
Sekarang apakah genetikanya, hormon seperti estrogen, atau perbedaan bagaimana sistem kekebalan tubuh laki-laki dan perempuan bekerja, harus dipilah dalam studi selanjutnya.
(Baca juga: Catat! Inilah Solusi Cerdas Untuk Memilih Kartu Perdana Agar Internetan Lancar)
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR