Intisari-Online.com – Wanita yang hamil di luar nikah dianggap hal yang memalukan bagi banyak masyarakat tradisional.
Tidak jarang wanita hamil dan keluarganya itu mendapat cibiran dari masyarakat sekitar tempat tinggal mereka.
Begitu pula di Vietnam, di mana norma-norma sosial tradisional masih sangat kuat. Masyarakat akan mengerutkan dahi bila ada wanita yang hamil sebelum menikah.
Tidak heran bila angka aborsi di negara itu mencapai 300 ribu setiap tahunnya, dan menempati urutan ke-5 di dunia dan urutan pertama di Asia.
Data menunjukkan menggugurkan kandungan disebabkan tekanan masyarakat.
Sekitar 20 hingga 30 persen wanita yang melakukan aborsi belum menikah, dan kebanyakan adalah pelajar.
(Baca juga: Wih, Pohon Pengantin Ini Jadi Makcomblang Pasangan Kekasih Hingga Mereka Masuk Jenjang Pernikahan)
Namun, apa yang terjadi bila seorang ibu tetap ingin memiliki bayinya sementara di saat yang sama menghindari aib bagi diri sendiri dan keluarganya?
Untuk itulah industri pernikahan palsu yang bisa disewa terbentuk.
Rakyat Vietnam jarang membicarakan pengantin dan pernikahan palsu, tetapi kenyataannya hal itu sudah ada selama berdekade dan menjadi makin populer.
Mereka menawarkan para wanita sebuah cara yang efektif walaupun mahal untuk menyelamatkan muka di hadapan keluarga dan teman-temannya.
Caranya dengan menyiapkan sebuah resepsi pernikahan palsu, lengkap dengan pengantin pria dan tamu pernikahan palsu pula.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR