"Banyak dari teman-teman yang bertanya kepada saya, 'gimana caranya sih Bel dapat beasiswa?',” katanya.
Tapi kadang pertanyaan tersebut tidak disertai dengan tekad bulat dan usaha-usaha awal untuk mendapatkan informasi mengenai cara mendapatkan beasiswa. Sekadar berhenti di tahap ’ingin’ saja.
Padahal, lanjut Abel, perjalanan mendapatkan beasiswa juga harus melalui tahap up and down.
"Kita harus berusaha memantaskan diri, persiapkan sejak dini, dan kemampuan-kemampuan yang mutlak harus dimiliki jika ingin mendaftar beasiswa, isalnya seperti kemampuan berbahasa asing, serta nilai IPK yang baik," tuturnya.
Abel mengatakan, penguatan bahasa tidak boleh berhenti hanya untuk tujuan lulus IELTS ataupun TOEFL.
Pasalnya ketika akhirnya sudah berhasil mendapatkan beasiswa dan menginjakkan kaki ke kampus impian, seseorang kita akan dihadapkan pada kenyataan bahwa kemampuan untuk berbicara bahasa asing adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi.
Ketika perkuliahan sudah mulai, para pelajar akan diminta menulis banyak makalah, esai, berdiskusi kelompok dengan teman-teman dari berbagai macam latar belakang, ujian, dan menulis tesis ataupun disertasi.
"Jadi, latih kemampuan berbahasa asing dari sedini mungkin, persisten dalam belajar, meskipun hanya sepuluh menit sehari.”
“Coba biasakan untuk membaca, berbicara, dan menulis dalam bahasa tersebut, karena kunci belajar bahasa adalah latihan yang terus menerus," tutur Abel. (Dinda Lisna Amilia)
(Baca juga: Sudah Tahu Belum? Inilah 5 Kota Terkecil di Indonesia, Nomer 1 Hanya 10 Persennya dari Bandung)
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Abelia, Pelajar Indonesia Peraih 12 Beasiswa ke Luar Negeri Berbagi Rahasia")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR