Intisari-Online.com - Salah satu cerita teraneh di media internasional belakangan ini adalah tentang seorang pria di Inggris yang kukuh tidak buang air besar selama lebih 40 hari.
Dia diduga menyelundupkan narkoba di dalam saluran pencernaannya.
Walaupun terdengar lucu, sebetulnya perilaku ini sangat berbahaya dan bisa berdampak serius bagi kesehatan.
Ian Lustbander, ahli gastroenterologi dari Universitas New York menekankan bahwa kerja usus besar memang mengeluarkan feses dari dalam tubuh.
(Baca Juga: Cantik tapi Berbahaya! Selain Ramah dan Rupawan, Pramugari Pesawat Kepresiden TNI AU Jago Bertarung dan Bertempur)
Jika kotoran tidak dikeluarkan melalui anus, kotoran justru akan tertahan di usus besar dan kian hari, kian mengeras dan menumpuk.
Usus besar kemudian akan mengalami pembengkakan tidak normal yang dinamakan megakolon.
“Langka sekali orang menahan berak terlalu lama. Orang yang konstipasi justru ingin buang air besar tapi tidak bisa.
Kalau orang makan terus tapi tidak berhasil mengeluarkan feses, usus besar akan jadi buntu. Ini bahaya,” ujar Lustbader seperti yang dilansir dari Live Science pada Sabtu (3/3/2018).
(Baca Juga: Hidup Borju dari Hasil Menipu: Menengok Kisah Hidup Angela Lee, Cak Budi, hingga Anniesa Hasibuan)
Lustbader menyebutkan bahwa usus besar yang semakin membengkak bisa pecah.
Selain pecah, dampaknya adalah usus membesar hingga ke tulang rusuk.
Dalam buku Management of Functional Gastrointestinal Disorders in Children: Biopsychosocial Concepts for Clinical Practice, terungkap adanya kasus seorang bocah yang tidak buang air besar selama satu tahun.
Ia rupanya mengidap sindrom retensi feses yang kerap terjadi pada anak-anak dengan pengalaman buruk saat buang air besar.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR