Cukup satu kata, namun hasilnya amat mematikan.
Dennis Eisenberg dan Goris Ginggut dalam bukunya, Mossad: Dinas Rahasia Israel (1986), mengisahkannya dengan rinci.
Pesawat pesawat AU Israel tersebut menempuh jarak 965 kilometer menuju sasaran yang terletak di tepi Sungai Tigris, Irak selama 80 menit.
Mereka mengikuti rencana penerbangan yang telah disusun begitu cemerlang hingga bisa luput dari tangkapan radar dan alat deteksi bunyi di pos pemantauan.
Diduga mereka menyusuri garis perbatasan Yordania -Arab Saudi yang merupakan jalur kosong sistem radar di perbatasan.
Ketika sasaran dicapai, konvoi pesawat-pesawat tempur Israel itu segera menyebar.
F-16 pertama menjatuhkan sepasang bom pintar (smart bomb) yang dikendalikan video, langsung ke kubah reaktor nuklir.
Bom itu menghantam sasaran secara tepat.
(Baca juga: Inilah Orang Paling Beruntung dalam Sejarah Manusia, Salah Satunya Pernah Dua Kali Selamat dari Serangan Bom Atom)
Lalu, dengan jitu pesawat pesawat berikutnya menukik dan melepaskan bom bom yang dibawanya tepat ke dalam lubang yang dibuat oleh bom pintar tadi.
Reaktor nuklir itu pun sontak hancur lebur dan terbakar api.
Hebatnya, dalam operasi itu tak satu pun pesawat Israel bisa dijatukan Angkatan Bersenjata Irak.
Tak pelak diantara sekian negara pemakai, Israel memang tampak yang paling banyak menggunakan pesawat pesawat tempur buatan AS.
Namun ada satu catatan khusus dari negara yang kerap dikecam dunia ini, yakni sudah menjadi kebiasaannya untuk senantiasa mengubah kekuatan (memodifikasi) dari setiap pesawat pesawat yang dibelinya.
F-16 Israel yang digunakan menyerbu ke Osirak misalnya, baru datang beberapa bulan dari New Hampshire pada Juli 1980.
Namun sebelum digunakan menyerbu Osirak, AU Israel telah lebih dulu meningkatkan daya rusaknya hingga dua kali dari kemampuan yang sebenarnya.
F-16 sebenarnya dirancang untuk bisa membawa hampir semua jenis persenjataan.
Mulai dari peluncur roket konvensional, bom konvensional seperti Mk.84, hingga rudal canggih jarak menengah AIM 120 AMRAMM.
(Baca juga: Penyebab Aksi Nekat Anggota Parlemen Tunisia Robek Bendera Israel)
Demikian pula dengan peralatan pengacau sinyal radio yang bisa dibawanya, dari yang paling sederhana hingga tercanggih bisa dibawanya.
Namun jenis yang biasa dibawa F-16 AU AS adalah ALQ 131 dan AQL 184.
Dari segi tentengan senjata yang bisa dibawa F-16 memang tangguh.
“Pokoknya Anda bisa mencanteli sayapnya dengan banyak sekali senjata hingga 10 ton. Sejauh Anda bisa membayarnya saja,” begitu kata seorang insinyur Lockheed Martin.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR