Satu atau dua memang pernah jatuh, seperti F-16 Israel yang ditembak jatuh oleh Suriah pada bulan Februari 2018.
(Baca juga: Bermula Dari Menerbangkan Balon Udara, Kini USAF Jadi Kekuatan Angkatan Udara Terbesar di Dunia)
Namun ratusan kesuksesan menutupinya. Untuk itu F-16 telah meraih predikat “terbukti handal di pertempuran” atau yang biasa dikenal dengan sebutan battle proven.
Pada akhirnya predikat itulah yang sangat dikejar kejar seluruh pabrik pesawat. Terutama produsen F-16, General Dinamic (GD).
Pasalnya selain bisa mempertinggi reputasi, serta merta dia juga akan dapat kepercayaan yang begitu tinggi dari negaranya.
GD memang termasuk salah satu yang beruntung. Ironisnya, sejumlah masalah internal diam diam melilitnya.
Itulah sebabnya pada tahun 1995, pabrik ini kemudian diserahkan kepada pesaingnya yang lebih sehat, Lockheed Martin.
Lalu pertempuran apa saja yang pernah mengharumkan nama si elang besi ini?
F-16 sendiri sebenarnya telah mengikuti banyak sekali misi kemiliteran di dunia.
Tapi dari sekian misi yang dilaksanakannya ada beberapa operasi militer yang terbilang populer dan amat menentukan bukti kehandalan.
Di antaranya adalah operasi Badai Gurun ketika Perang Teluk melelus pada tahun 1991, operasi penghancuran rudal rudal pertahanan udara milik PLO di Lembah Bekka, Lebanon, tahun 1978.
(Baca juga: Perang Arab-Israel, Perang Berkepanjangan yang Tak akan Berhenti Sebelum Warga Palestina Merdeka)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR