Intisari-Online.com - Belasan ibu rumah tangga berlatih mengolah limbah daun kupu-kupu di Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Selasa (27/2).
Mereka berlatih menyulap lembaran limbah yang tidak terpakai itu untuk menjadi lembaran rupiah.
Dalam forum pelatihan singkat itu, para ibu rumah tangga diajari dari bagaimana memilih daun yang bentuknya menyerupai sayap kupu-kupu itu hingga menempelnya di produk yang siap dijual.
"Daun yang hampir membusuk itu bagus, karena seratnya semakin kuat," kata Nanik Heri dari Bengkel Kria Daun Surabaya.
Setelah dipilah, daun kupu-kupu kemudian direndam, diproses pewarnaan, ditiriskan lalu dijemur dan disetrika.
Baca Juga: Waduh, Rokok Elektrik yang Dipercaya Lebih Sehat Ternyata Mengandung Racun Timbal dan Kromium
Daun kupu-kupu, menurut dia, banyak dijumpai di pinggir jalan.
"Minta petugas kebersihan di pinggir jalan pasti mereka tahu, jangan petik sendiri," ucapnya.
Dari tangan nenek berusia 60 tahun itu, daun kupu-kupu bisa disulap menjadi pelapis produk rumahan yang bernilai ekonomis, seperti boks serbaguna, tas, lukisan, kap lampu hingga vas bunga.
"Saya berharap, ibu-ibu rumah tangga ini bisa memanfaatkan keahliannya memanfaatkan limbah daun kupu-kupu untuk menambah penghasilan keluarga," jelasnya.
Nanik sendiri mengaku sudah berhasil menyulap lembaran daun tersebut menjadi lembaran rupiah.
Bahkan produkya sejak tahun 2.000 sudah ekspor ke luar negeri.
"Ekspor ke Inggris bentuk abu jenazah dan peti mati. Produk lain juga diekspor ke Amerika dan Dubai," ucapnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR