Selanjutnya, dia juga mengundang Samantha untuk berkunjung ke Soviet dan melihat setiap orang yang mencari kedamaian dan perdamaian.
Pada tanggal 7 Juli 1983 Samantha dan orang tuanya terbang ke Moskow, memulai tur dengan persiapan dua setengah bulan sebelumnya dari Departemen Luar Negeri AS.
Saat ke Soviet, Samantha kecewa karena tak dapat bertemu dengan Andropov.
Baca Juga: Inilah Momen Saat Orang Perancis Memakan Hampir Seisi Kebun Binatang, dari Gajah Hingga Merak
Baca Juga: Demi Lindungi Anak-anak, Lembaga Sensor Inggris Ganti Senjata Kura-kura Ninja dengan Kail Pancing
Andropov dikatakan terlalu sibuk, padahal sebenarnya dia sedang sakit keras.
Setelah itu, Samantha menjadi duta besar tidak resmi yang menganjurkan kekuatan persahabatan internasional dan pelucutan senjata nuklir.
Dia menerbitkan sebuah buku berjudul Journey to the Soviet Union, muncul di TV, dan memberikan ceramah untuk mempromosikan kedamaian di seluruh dunia.
Dia juga mempromosikan 'pertukaran cucu perempuan,' di mana para pemimpin Soviet dan AS harus mengirim cucu perempuan mereka untuk tinggal bersama.
Pertukaran itu akan berlangsung selama dua minggu setiap tahunnya.
"Presiden tidak ingin mengirim bom ke negara yang didatangi cucunya," ungkap Samantha.
Samantha kemudian meninggal dunia pada Agustus 1985 saat berusia13 tahun dalam kecelakaan pesawat bersama ayahnya.
Sementara Yuri Andropov sendiri meninggal pada awal 1984.
Baca Juga: Yakin! 12 Manfaat Lain Pasta Gigi Ini Tidak Pernah Anda Duga Sebelumnya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR