Intisari-Online.com - Afterburner disingkat AB atau ada yang menyebut reheat adalah pembakaran ulang setelah udara melewati turbin dalam satu sistem pembakaran mesin pesawat jet.
Pembakaran ulang ini dimaksud untuk menambah daya dorong agar diperoleh gaya kinetik yang besar selain tenaga yang dihasilkan mesin jet itu sendiri.
Saat AB diaktifkan maka sisa oksigen akan dibakar lagi sehingga gaya kinetik mesin menjadi bertambah.
Sebagai contoh mesin pesawatJ-85C yang digunakan F-5E/F kita mempunyai gaya dorong maksimum (mil Power) sebesar 3.225 Lbs bila dengan AB Power maka akan menjadi 4.000 Lbs setiap mesinnya.
(Baca juga: Wanita Ini Usir Anak dan Menantunya yang Baru Menikah, Tapi Malah Disebut Mertua Idaman. Kok, Bisa?)
Namun demikian gaya dorong yang besar tadi juga akan memakan bahan bakar sebanyak tiga kali lipat.
Untuk itu AB hanya akan digunakan pada saat yang penting saja yaitu saat tinggal landas dan kombat, itupun masih dibatasi dengan waktu.
Umumnya AB hanya digunakan selama beberapa detik saja, selain boros juga ada batasan teknis soal tingginya temperatur.
Tingginya temperatur ini dapat kita lihat saat pesawat yang dilengkapi dengan AB tinggal landas (pada waktu malam hari) akan terlihat lidah api panjang pada ekornya.
Dalam beberapa kasus lidah api ini akan terlihat seperti terpotong-potong.
Sesuai bahasa teknisnya disebut shock-diamonds atau shock waves akibat perbedaan suhu dan tekanan yang sangat ekstrem dengan udara luar.
Sebagai tambahan pengetahuan, AB pertama kali diaplikasikan pada pesawat Inggris jenis Miles M-52 dengan mesin jenis Power Jet W-2/700 di awal PD II.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR