Namun, jangan sampai kebaikan hati Anda malah dimanfaatkan orang-orang yang tidak punya hati.
Menurut Psychologytoday.com, kebaikan itu harus dihargai dengan hormat dan tulus. Jadi ketika Anda melakukan kebaikan karena “takut” atau hanya karena ingin menyenangkan orang lain, itu bukan kebaikan nan tulus namanya.
Begini agar kita dapat terus berbuat baik tanpa motivasi yang salah, dan pastinya, tidak dimanfaatkan oleh orang yang kita tolong tadi.
(Baca juga: Bocah Gelandangan Filipina yang Memanfaatkan Lampu Restoran Cepat Saji untuk Belajar Itu Mendapat Beasiswa)
1. Melatih diri untuk menghargai diri sendiri terlebih dahulu.
Kita tidak harus menyenangkan semua orang dalam hidup kita. Ingatlah, berbuat baik itu akan membuat kita semakin bahagia, bukan semakin dimanfaatkan.
2. Ubah perilaku “terlalu baik” menjadi kebaikan yang tulus tanpa pamrih.
Kita harus tahu, ada perbedaan antara “orang baik yang tulus” dengan “orang baik yang terpaksa”.
3. Menjadi baik pada orang lain berarti bersikap baik pada mereka sesuai dengan kemampuan kita.
Kita tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi orang lain demi menyenangkan orang lain.
4. Jangan berusaha menyenangkan orang dan jangan berusaha menyenangkan siapa pun setiap waktu.
Tidak ada seorang pun yang sanggup melakukan itu, jadi tak perlu bersusah hati untuk melakukannya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR