“Exaholic tidak bersedih, mereka terjebak dalam obsesi kerinduan yang terus menerus. Exaholic juga akan mengalami masalah dengan konsenrasi, mood, kurang minat terhadap suatu aktivitas, serta berkurangnya produktivitas dan persahabatan pasca putus cinta,” kata Bobby.
Bobby juga menyebut orang yang menjadi exaholic bahkan membiarkan kesedihan dan obsesinya terhadap mantan mengambil alih kehidupan pribadi dan sosialnya.
Oleh karena itu, Bobby menyarankan untuk melepaskan kecanduan tersebut.
Membatasi stalking mantan dengan menghapusnya dalam daftar pertemanan di media sosial adalah salah satu caranya.
(Baca juga: Ada Supervolcano Besar yang Mengintai di Dasar Laut Jepang, Jika Meletus Berpotensi Memusnahkan 100 Juta Orang)
(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Iqbal, Bayi yang Terlahir Tanpa Lubang Anus dan Kaki Kiri" oleh Resa Eka Ayu)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR