Dia mengatakan pemilik situs adalah warga Arab yang tinggal di Belanda.
Setelah mengetahui proses penjualan anak-anak itu, Gebali melapor kepada polisi dan juga Departemen Perdagangan Manusia di kantor Kejaksaan Mesir.
Pihak berwenang kini tengah mengambil tindakan akan kasus ini.
Pada kasus terpisah, otoritas Mesit juga tengah menyelidiki kasus perdagangan anak yang melibatkan orang-orang dari industri pertelevisian.
Polisi menduga seorang pembawa acara dan produser program acara televisi telah mendorong terjadinya aksi penculikan dua anak untuk persiapan sebuah episode dalam program tersebut. (Agni Vidya Perdana)
(Baca juga: Yang Konyol-Konyol di Perang Dunia II: Nazi Gelar Pesawat Palsu dari Kayu dan Sekutu Mengebomnya Dengan Bom Kayu)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Situs Penjualan Anak-anak di Mesir Picu Kekhawatiran Warga”
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR