Bulan-bulan berikutnya, Simon dan Mary sama-sama menjalani operasi ginjal. Keduanya juga saling membantu untuk memulihkan kesehatan mereka kembali.
Hingga suatu malam saat mereka memasak untuk makan malam, Simon memberanikan diri untuk melamar Mary.
“Aku merasa benar-benar tergoda bahwa ia meminta aku menikah dengannya setelah ia melihat aku dalam kondisi yang begitu buruk. Namun aku menolaknya secara halus dengan mengatakan aku akan memikirkannya lebih dulu,” kata Mary.
(Baca juga: Duh, Terus Defisit, BPJS Kesehatan Tak Mau Lagi Tanggung 100% Biaya Perawatan)
Ia mengaku, ia cemas jika mereka menikah hal itu akan merusak persahabatan spesial mereka. Ia juga tidak ingin menikah hingga ia merasa kesehatannya benar-benar pulih seperti sebelumnya.
Walaupun lamarannya ditolak, Simon tidak menyesali keputusannya menjadi pendonor ginjal bagi Mary, wanita yang tetap ia cintai itu.
Ia tidak berpikir dua kali saat melakukannya. Tidak perlu dipertanyakan lagi tentang melakukan sesuatu bagi seseorang yang ia cintai.
“Aku berikan hatiku tetapi terlebih lagi aku berikan ginjalku. Apapun yang terjadi, aku tidak pernah menyesal telah memberi hadiah kehidupan untuknya,” kata Simon Louis.
Sementara Mary menambahkan, “Simon adalah sahabat terbaikku dan selalu akan demikian. Cinta diantara kami adalah nyata, dia bisa saja mati saat melakukannya untukku.”
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR