BACA JUGA: Suami Takut Istri, Sang Raja Rimba Hanya Bisa Menunduk Lesu Saat Dimarahi Singa Betina
"Saya sih udah ga aneh, udah dari dulu sejak 2006 di sini. Tiap tahun emang banjir. Mangkanya peralatan diamanin semua," tuturnya sembari mengulek sambal ekstrapedas pesanan pengunjung.
Terlihat dari peralatan seperti kompor, bakaran, etalase, nasi dan tempat peralatan lainnya ia letakan di atas.
Ketinggian barang-barangnya bahkan hingga satu meter yang diletakkan di atas trotoar. Begitulah caranya bersahabat dengan banjir.
"Kemarin dikirain gak banjir. Sore masih hujan kecil, tiba-tiba bada isya naik air. Padahal udah gak hujan," terang Cahyo, salah satu karyawannya yang bertugas membakar hidangan.
Hendrix mengatakan warung pecelnya tersebut sudah memiliki langganan tetap.
Berasal dari sekitar tempat jualannya yang langganan banjir, sehingga sayang kalau tidak buka saat banjir, padahal masih memungkinkan.
"Orang bela-belain banjir masih ke sini karena emang udah banyak langganan orang sini. Favoritnya ya pecel lele, ayam, sate kulit, sabalnya mungkin," ujar Hendrik yang orang Jawa Timur.
Winarti (56), warga Jalan Tongtek mengatakan ia memang sering makan di Pecel Lele Cak Hendrix. Ia suka dengan hidangan lele bakar yang disajikan di sini.
"Ia orang habis banjir males masak mas, ke sini aja. Saya suka sama bakarannya, sambelnya bisanya lebih pedes nih, kena banjir kali ya cabenya," ungkapnya. (Muhammad Irzal Adiakurnia)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Kedainya Viral Saat Banjir, Ini Cerita Pecel Lele Cak Hendrix."
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR