Pasukan inti menyusul sampai di Chi-li-men (Pulau Karimunjawa) untuk selanjutnya menuju Tu-ping-tsu (Tuban).
Di situ seluruh pasukan bertemu kembali, kemudian mengatur siasat untuk menyerbu Daha, ibu kota Singasari.
Shih-pi dengan membawa setengah pasukan, pergi dengan kapal ke Pa-chiech-Chien (Pacekan). Dari sana mereka langsung menuju ke muara Kali Mas.
Sedangkan I-heh Mi-shih, Kau-Hsing, Cheng Chen-Kuo dan Tuo-Huan, dengan pasukan berkuda berangkat dari Tuban menuju pedalaman. Shen-yuan dengan 10.000 tentara berada paling depan, berjalan kaki.
Kedatangan pasukan Mongol ini diketahui Wijaya dan Wiraraja. Mereka pun bersepakat memanfaatkan pasukan Mongol.
Wrjaya menginmkan utusan kepada panglima pasukan Mongol untuk menyampaikan kabar ia bersedia tunduk dan bergabung menyerang Jayakatwang.
Tentu saja kehendak ltu diterima dengan senang hati oleh panglima Mongol.
Pada awal bulan ketiga, terjadilah pertempuran antara pasukan Mongol dan Jayakatwang di muara Kali Mas.
Pasukan Jayakatwang kalah dan banyak perahu mereka ditenggelamkan pasukan Mongol.
Kini tiba saatnya menyerang keraton Jayakatwang di Dana. Namun, tiba-tba datang utusan Wijaya untuk memmta bantuan karena Majapahit diserbu pasukan Jayakatwang.
I-heh Mi-shih dan Chang segera berangkat menemui Wijaya, sedangkan Cheng Chen-kuo bersama pasukannya pergi ke Chang Ku (Canggu), sebuah pelabuhan di Sungai Brantas untuk memberi bantuan.
Berkat bantuan pasukan Mongol, serbuan Jayakatwang ke Majapahit gagal total.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR