Glenys Caswell, peneliti senior di University of Nottingham, Inggris, menunjukkan bukti berlawanan dengan kebanyakan norma/ representasi budaya di atas.
Beberapa orang memilih untuk menyendiri saat menjelang akhir hayat mereka.
Bagi mereka sekarat bukanlah hal buruk, akhir hayat terjebak di rumah sakit dianggap jauh lebih buruk daripada sekarat sendirian.
(Baca juga: Reinhard Gehlen, Tokoh Intelijen Nazi yang Sukses Bergabung dengan CIA yang Awalnya adalah Musuh Besarnya)
Perawat juga percaya bahwa, seseorang yang sekarat memiliki kendali atas waktu kematiannya.
Hal itu dibuktikan dengan pasien yang 'memilih' meninggal ketika keluarga yang menungguinya tengah tertidur atau keluar sejenak.
Selanjutnya, Caswell juga mengemukakan bahwa sekarang sudah saatnya membicarakan dan menerima bahwa beberapa orang menginginkan kondisi kematian yang berbeda.
Menurutnya, keterbukaan melalui diskusi dapat membantu kesalah pahaman yang dirasakan anggota keluarga saat melewatkan kematian saudara mereka.
Manusia memang memiliki hak atas dirinya sendiri, namun fakta ini cenderung aneh bukan?
(Baca juga: Tentara Perempuan Kurdi yang Sukses Hancurkan Tank Canggih Turki Buktikan bahwa Mereka Tak Mudah Ditaklukkan)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR