Intisari-Online.com - Beberapa hari lagi, Hotel Ritz Carlton Arab Saudi kembali buka untuk umum, setelah selama sekitar tiga bulan dipakai sebagai penjara mewah.
Hotel kelas atas di Riyadh ini telah tutup sejak 4 November 2017 dan digunakan sebagai tempat penahanan dan pusat interogasi lebih dari 300 orang terdiri dari pangeran Saudi, menteri, dan pengusaha.
Mereka tertangkap dalam aksi pemberantasan korupsi yang dikampanyekan oleh pemerintah.
Investigasi tersebut diluncurkan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang ditunjuk sebagai pewaris takhta kerajaan pada Juni 2017.
(Baca Juga: Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)
(Baca Juga: Dokter Bilang Hanya Bisa Selamatkan Nyawa Sang Ibu, Alhasil Bayi Mungil Ini Harus Berjuang Keras Untuk Tetap Hidup)
Menurut situs web hotel, seperti dilansir dari Sky News, pemesanan kamar sudah tersedia untuk 11 Februari 2018 dan seterusnya.
Hotel bintang lima ini memiliki pemandangan taman yang indah seluas 21 hektar, kolam renang dalam ruangan, dan menawarkan enam pengalaman bersantap yang berbeda.
Kamar yang paling murah seharga 460 Poundsterling (Rp8,7 juta) per malam.
Sebelumnya, diketahui bahwa Hotel Ritz Carlton di Riyadh pernah menjadi rumah tahanan bagi Pangeran Al-Waleed bin Talal, yang dikenal sebagai Warren Buffet dari Saudi.
Namun dia sudah dibebaskan akhir bulan lalu, setelah tertangkap dalam operasi pemberantasan korupsi.
Pria berusia 62 tahun itu merupakan keponakan Raja Salman.
Dia juga pemimpin Kingdom Holding Company, salah satu pemegang saham terbesar di raksasa perbankan Citigroup.
Source | : | kompas.com. |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR