"Salah satu pertimbangan lainnya kita sering juga mendapat keluhan atau masukan dari beberapa pengunjung yang menyampaikan ke kita tentang banyaknya pengunjung di suatu tempat dan mengganggu kenyamanan kunjungan," katanya.
(Baca juga: Gara-gara Hitler, Sekutu Gencarkan Program Bom Atom tapi Malah Jepang yang Akhirnya Jadi Korban)
"Dibeberapa jalur menuju dan keluar kawasan pada saat ramai kunjungan juga berpotensi mengurangi kenyamanan dan keamanan kunjungan atau crowded. Atas dasar itulah kita akan coba menyesuaikan kunjungan dengan daya dukung kawasan sebagaimana rekomendasi hasil kajian tersebut," tambah dia.
Belum dipastikan kapan pembatasan kunjungan itu akan diberlakukan.
Pihaknya masih akan melakukan konsultasi dengan seluruh pemangku wisata di Kawasan Gunung Bromo.
"Untuk menuju kesana, penyesuaian pengunjung, tentunya juga masih diperlukan beberapa tahapan. Misalnya konsultasi publik atau sosialisasi karena menyangkut banyak stakeholders, bagaimana teknisnya dan kesiapan prasarana lainnya," ucapnya.
(Baca juga: Tes Kejelian Mata: Anda Punya Penglihatan Hebat Jika Bisa Menemukan Objek dalam 7 Gambar Pola Ini!)
Untuk memaksimalkan pembatasan itu, pihaknya akan menerapkan sistem booking tiket online.
Namun, penerapan sistem online itu akan dilakukan secara bertahap.
"Kita juga akan coba lakukan dengan sistem kunjungan via booking online seperti halnya pendakian (Gunung Semeru). Sekali lagi terobosan - terobosan pengelolaan kunjungan tersebut akan kita lakukan secara bertahap dan pertimbangan matang," kata dia.
(Baca juga: Jadi Ingat McGyver, Terjebak di Gurun Pria Ini Menyulap Mobil Rusaknya Menjadi Sepeda Motor)
(Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Kunjungan ke Bromo Bakal Dibatasi, Sistem "Booking Online" Diterapkan")
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR