(Baca juga: Kotak Mainan si Maniak, Kisah Menyeramkan Wanita yang Dijadikan Budak Nafsu Seorang Sadomasokis)
Lewat suaranya yang memukau ia bahkan berhasil menyembuhkan Raja Spanyol Phillip V dari depresi berat. Selama 24 tahun ia tinggal di Madrid dan menjadi kaya raya, memiliki berbagai hak istimewa, termasuk bisa keluar masuk kamar raja dengan bebas.
Ketika Polandia dan Swedia terancam perang, orang kasim Baldassare Ferri (1610-1680), yang biasa tampil bernyanyi di istana raja Polandia, diizinkan bernyanyi di hadapan Ratu Swedia, Christine. Tidak jelas, apakah berkat suaranya perang jadi diurungkan.
Namun Ratu Anne, ibunda raja Prancis, Louis XIV (1638-1715), konon sampai jatuh cinta setengah mati pada orang kasim bernama Atto Melani (1626 - 1693).
Sekte rahasia
Ketika tahun 1990 di koran-koran India muncul foto Hanif Vora (15), yang mengenakan baju pria, kemudian dengan baju sari wanita, dan terakhir telanjang dengan memperlihatkan bekas luka akibat kebiri, Hijras pun menjadi pusat perhatian.
Hijras adalah suatu sekte rahasia orang kasim di India. Orang-orang yang terlahir dengan alat vital cacat, tidak sempurna atau tidak normal bergabung ke sana.
Dengan berpakaian ala wanita, orang-orang Hijras membawakan tarian di pesta perkawinan maupun kelahiran anak. Mereka menjanjikan kesuburan bagi pengantin wanita dan memberkati para bayi.
(Baca juga: Satmar, Sekte yang Melarang Perempuan Kuliah dan Memiliki Gelar)
Kaum Hijras biasa tampil dengan dandanan mencolok, berpakaian warna-warni, dan bisa tampil sempuma sebagai wahita maupun laki-laki. Mereka juga dipercaya bisa menulahkan kutukan, yang hingga sekarang ditakuti oleh banyak orang.
Dengan kemajuan ilmu kedokteran, cacat bawaan pada bayi yang membentuk kaum Hijras, makin jarang terjadi.
Alhasil, sekte ini merekrut anggbta barunya dari kaum pemuda yang melacurkan diri, orang-orang yang melarikan diri dari keluarganya, dan anak-anak pengemis.
Kini ada sekitar satu jutaan anggota Hijras di India, menjalani kehidupan kaum kasim dari zaman baheula. (Matthias Welgold/Xn)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1999)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR