Selain itu, wilayah udara Norwegia juga sering dilintasi pesawat-pesawat tempur Sekutu dan Nazi serta menjadi ajang pertarungan udara sengit sehingga tentara Norwegia harus selalu siaga.
(Baca juga: Jangan Pernah Lagi Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!)
Pada April 1940, dua pesawat tempur yang saling berseteru, pengebom Nazi Heinkel He 111dan pengebom tukik Inggris Black Burn Skua, terlibat saling tembak.
Karena sama-sama pesawat pengebom dan memiliki persenjataan bela diri yang memadai baik di bagian moncong maupun ekor pesawat, kedua pesawat sama-sama rusak dan harus melakukan pendaratan darurat.
Sebelum mendarat darurat di atas danau yang beku, pilot Inggris sempat melihat kabin tempat para pemburu rusa menginap.
Pilot Inggris yang terbang bersama dua rekannya itu diam-diam sudah punya rencana menggunakan kabin untuk berlindung dari hujan slaju yang sangat lebat.
Setelah berhasil mendarat darurat dan semua awak selamat, pilot bomber Inggris lalu mengajak dua rekannya menembus hujan salju menuju kabin.
Sementara pesawat bomber Nazi yang juga berhasil mendarat darurat ketiga awaknya juga selamat—kecuali operator senapan mesin (tail gunner) yang sudah gugur di udara.
Para awak bomber Nazi yang dilengkapi perbekalan itu ternyata mendarat tidak jauh dari posisi kabin sehingga mereka bisa lebih dahulu mencapai kabin.
(Baca juga: Pasukan Sekutu di Malaysia yang Jumlahnya Dua Kali Lipat Pernah Dihancurkan Tentara Jepang yang Bersepeda Ontel)
Ketika pilot Inggris dan dua rekannya sudah berhasil menemukan posisi kabin, sebagai anggota militer terlatih mereka melakukan observasi terlebih dahulu.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR