Intisari-Online.com - Sebuah bom bunuh diri telah menewaskan setidaknya 95 orang dan melukai 158 lainnya di pusat ibu kota Afghanistan, Kabul.
Penyerang mengendarai sebuah ambulans yang penuh dengan bahan peledak dan melewati sebuah pos pemeriksaan polisi.
Taliban mengaku bahwa mereka melakukan serangan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan yang paling mematikan selama berbulan-bulan.
Sementara itu, seminggu sebelumnya gerilyawan Taliban membunuh 22 orang di sebuah hotel mewah di Kabul.
Baca Juga: Selamat dari Kecelakaan 3 Kapal Besar, Wanita Ini Tak Kapok Bekerja di Industri Pelayaran
Baca Juga: Wow, Siapa Sangka Permata Mungil Yunani Kuno Ini Menyimpan Kisah Perang Dahsyat
Apa yang terjadi dalam serangan terakhir?
Saksi mata mengatakan, lokasi kejadian yang dikenal sebagai Chicken Street itu penuh sesak saat bom meledak.
Insiden terjadi pada hari Sabtu (27/1) sekitar pukul 12:15 waktu setempat.
Nasrat Rahimi, wakil juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa penyerang tersebut mengendarai ambulans melalui pos pemeriksaan.
Setelah sebelumnya memberitahu polisi bahwa dia membawa pasien ke rumah sakit Jamhuriat terdekat.
Namun pada pos pemeriksaan kedua, dia meledakkan bomnya.
"Saya melihat api yang sangat besar," kata seorang saksi dilansir pada BBC (28/1).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR