Dia cuma menjelaskan jumlah para relawan itu mencapai puluhan orang.
"Ada orang Amerika, Inggris, Jerman, beberapa warga negara Eropa dan Asia," ujar Xelil.
Turki menggelar operasi militer ke wilayah Suriah dengan target milisi YPG dukungan Amerika Serikat.
Baca Juga: Duh, Lulusan Universitas Bergengsi Ini Ditolak Bekerja Karena Hal 'Sepele'
Baca Juga: Kisah Nyata: Bayi Tertukar di Keluarga Muslim dan Hindu Tapi Sama-sama Menolak Dikembalikan
Di mata Ankara, YPG adalah kelompok teroris yang merupakan perpanjangan tangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang sejal 1984 memerangi pemerintah Turki.
Pada Kamis (24/1/2018), Perancis dan Amerika Serikat mendesak Turki menghentikan serangan ke kota Afrin, di mana sekitar 5.000 orang sudah harus mengungsi karena menghindari perang.
PBB mengatakan, sebagian besar pengungsi masih berada di Afrin karena pasukan Kurdi mencegah mereka untuk pergi.
Pada Selasa lalu, pasukan YPG merebut sebuah desa di wilayah utara Suriah yang diserbu pasukan Turki.
YPG juga sukses memukul mundur tentara Turki dari bukit yang mereka kuasai sehari sebelumnya.
YPG adalah sekutu utama AS dalam perang melawan ISIS dan memainkan peran besar dalam mengalahkan organisasi itu di wilayah utara dan timur Suriah.
Amerika Serikat memiliki basis-basis militer di wilayah utara Suriah yang dikuasai Kurdi, tetapi tak ada pangkalan militer AS di dekat kota Afrin.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com 25 Januari 2018 oleh Ervan Hardoko dengan judul asli “Para Relawan Inggris dan AS Siap Bantu Kurdi Melawan Tentara Turki")
Baca Juga: Wow, Pasangan Ini Mampu Bertahan Hidup Setahun Tanpa Uang, Bagaimana Cara Mereka Melakukannya?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR