"Pendekatan yang menarik untuk mengembangkan kontrasepsi pria adalah penargetan protein yang penting untuk kesuburan sperma," ungkap jurnal tersebut.
Studi juga menemukan bahwa beberapa protein dalam sperma berfungsi mengatur kesuburan pria dan meminimalkan efek samping beracun lainnya.
Baca Juga: Ingatlah! Menjawab Pertanyaan Bodoh Sama Saja dengan Memberikan Jawaban Bodoh
Karena ouabain tidak dapat digunakan secara tunggal, para periset merancang sejumlah analog yang bisa mengikat protein tanpa membahayakan jantung.
Untuk melakukan ini, mereka memindahkan kelompok gula dan mengganti kelompok laktonnya, sehingga menghasilkan turunan yang mampu menargetkan protein yang diinginkan pada sel sperma tikus.
Dengan mengikat protein tertentu dalam sperma akan mengganggu kemampuan sperma untuk berenang.
Hal itu akan membuatnya lebih sulit untuk membuahi sel telur.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa senyawa ini tidak memiliki toksisitas pada tikus.
Namun untuk sementara, penemuan ini belum mengumumkan untuk merealisasikan ide ini guna dikonsumsi masyarakat luas.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR